top of page
  • Gambar penulisRencana Cuan

Apa Bedanya Saham dan Reksadana? dan Cara Investasi

Diperbarui: 20 Sep 2022


Apa Bedanya Saham dan Reksadana? dan Cara Investasi
Apa Bedanya Saham dan Reksadana? dan Cara Investasi

Ingin mulai berinvestasi sebagai tabungan untuk masa depan? Yuk, lihat perbedaan saham dan reksa dana yang harus Anda tahu!


Investasi adalah kegiatan menyimpan dana untuk jangka waktu tertentu dengan harapan dana yang disimpan tersebut akan menghasilkan keuntungan dan nilai investasi. Banyaknya produk investasi yang tersedia saat ini seringkali membuat masyarakat bingung dan enggan untuk berinvestasi.


Sebelum berinvestasi, Anda harus memahami produk investasi yang dipilih, risiko, tujuan investasi dan jangka waktu investasi, ya. Anda kini bisa memilih dari beberapa investasi yang menjanjikan yaitu investasi saham atau reksa dana.


Berinvestasi dalam saham adalah investasi independen. Sedangkan investasi reksa dana adalah investasi yang dikelola oleh perusahaan pengelola aset dan dikelola oleh manajer investasi.

Gabung Komunitas Rencana Cauan dan dapatkan ilmu, pengetahuan cara memulai trading dan ini gratis. Saatnya kita tebar jala dan cuan bersama.


Perbedaan Saham dan Reksa Dana

Investasi saham dan reksa dana adalah jenis investasi yang berbeda. Reksa dana sangat bagus untuk mereka yang baru mengenal dunia investasi atau pemula, sedangkan saham adalah untuk mereka yang tahu lebih banyak tentang saham dengan pengembalian investasi yang lebih tinggi. Itulah perbedaannya.


1. Tingkat Risiko

Berinvestasi saham memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi karena pada saat membeli dan menjual saham, keputusan investasi ada di tangan investor itu sendiri. Tentu saja, ini lebih berisiko bagi investor pemula.


Selain itu, reksa dana kurang berisiko karena dana investasi dikelola oleh perusahaan atau manajer investasi yang berpengalaman dalam mengelola dana tersebut.


2. Manajer

Saat berinvestasi di saham, dana dikelola langsung oleh investor. Untuk hasil yang maksimal, Anda bisa berkonsultasi dengan broker untuk meminimalisir kerugian investasi.


Dalam reksa dana, dana tersebut dikelola oleh perusahaan investasi. Oleh karena itu, Anda tidak perlu memantau pergerakan persediaan secara langsung. Perusahaan akan mengelola investasi Anda dengan bijak.


3. Manfaat atau Pengembalian

Investasi saham adalah investasi dana yang dikelola sendiri, dan tidak perlu mengeluarkan uang untuk manajer investasi. Saham dikenal menawarkan pengembalian yang cukup besar karena Anda dapat mengelola investasi Anda sendiri.


Namun, Anda tetap harus membayar biaya transaksi online sekitar 0,1% hingga 0,3%.

Sedangkan reksa dana merupakan investasi yang diatur oleh manajemen, sehingga dikenakan biaya setiap kali dana ditarik.


4. Investasi Minimal

Saham dan reksa dana memiliki harga nosional minimum saat berinvestasi. Saat berinvestasi saham, modal minimum yang dibutuhkan kurang lebih sama dengan reksa dana.


Namun, untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, dibutuhkan dana yang besar hingga jutaan rupiah. Biasanya berinvestasi di saham tidak melebihi 5% dari kekayaan Anda.


Di reksa dana, manajer investasi bisa memulai dengan puluhan ribu atau 100.000 rupiah. Jadi, Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk berinvestasi.


5. Pajak

Berinvestasi dalam saham dikenakan pajak sebesar 0,1% pada setiap penjualan, dan dividen juga dikenakan pajak sebesar 10%.


Dan, Anda tidak akan dikenakan pajak karena menggunakan manajer investasi saat berinvestasi di reksa dana. Namun, Anda tetap harus melaporkan keuntungan reksa dana setiap tahun pada SPT tahunan Anda.


6. Proses Pembayaran

Dalam proses pencairan dana, investasi saham tidak membutuhkan waktu pencairan yang lama karena investasi tersebut tidak dikelola oleh pihak ketiga, sehingga dana akan lebih cepat masuk ke rekening Anda.


Sedangkan untuk proses pembayaran reksa dana, proses pembayarannya lebih lama karena menggunakan manajer investasi. Dana biasanya dikreditkan ke akun dalam waktu lima hari kerja.


7. Kebebasan Berinvestasi

Dalam berinvestasi saham, trader dapat membeli dan menjual saham apa saja karena dananya langsung dikelola oleh investor.


Sedangkan ketika berinvestasi di reksa dana, investor menaruh uangnya di perusahaan pengelola aset. Uang ini akan menjadi tanggung jawab perusahaan untuk berinvestasi dan memilih saham.


8. Bentuk Investasi

Perbedaan paling mendasar antara reksa dana dan saham adalah bentuk investasinya. Reksa dana adalah sekelompok produk investasi yang dikelola oleh seorang manajer investasi atau MI. Oleh karena itu, reksa dana dapat berbentuk obligasi, deposito, surat utang ataupun saham.


Sementara itu, berinvestasi di saham berarti Anda memiliki kepentingan kepemilikan di suatu perusahaan. Keuntungan dari berinvestasi di saham disebut dividen dan biasanya dibayarkan setiap triwulan atau tahunan.


Anda juga bisa mendapatkan keuntungan dengan menjual kembali saham Anda ke pasar. Anda mendapat untung ketika harga beli lebih rendah dari harga jual.


9. Kehadiran Perantara

Baik reksa dana maupun saham memiliki perantara yang dapat menghubungkan Anda dengan berbagai praktik investasi. Untuk reksa dana, ada pihak yang bertindak sebagai manajer investasi.


Perannya adalah membantu investor membeli dan menjual produk investasi melalui agen penjual reksa dana. Anda tidak perlu campur tangan secara langsung karena manajer investasi selalu siap membantu.


Pada saat yang sama, perusahaan pialang efek atau broker bertindak sebagai perantara bagi investor saham. Anda akan membuka rekening di perusahaan pialang dan kemudian Anda dapat membeli saham di perusahaan target.


Namun, setiap keputusan untuk membeli atau menjual saham sepenuhnya terserah Anda, dan broker hanya bertindak sebagai pelaksana keputusan tersebut.


10. Periode Investasi

Pada reksa dana, jangka waktu investasi tergantung pada produk reksa dana yang Anda beli. Misalnya, Anda mengambil kendaraan investasi reksa dana saham. Manajer investasi akan merekomendasikan agar dana tersebut dikembangkan sebagai tujuan investasi jangka panjang.


Jangka waktu 7+ tahun dianggap ideal. Sedangkan jika Anda ingin berinvestasi kurang dari 2 tahun yaitu jangka pendek, Anda bisa memilih reksa dana pasar uang.


Dalam investasi saham, umumnya ditujukan kepada investor yang berniat berinvestasi dalam jangka waktu lama, dengan target lebih dari 10 tahun.


Oleh karena itu, Anda dapat memilih jenis perusahaan berdasarkan kategori tertentu. Anda juga bebas menentukan strategi investasi apa yang Anda inginkan. Kepemilikan jangka panjang atau opsi perdagangan jangka pendek tersedia.


Berapa Lama untuk Belajar Investasi?

Belajar berinvestasi jelas tidak bisa dilakukan dalam semalam. Apalagi jika Anda ingin berinvestasi saham. Banyak sekali materi dan informasi yang perlu Anda ketahui agar nantinya Anda tidak salah dalam mengambil keputusan untuk membeli atau menjual saham.


Anda harus pandai membaca situasi ekonomi saat ini, termasuk bagaimana kondisi tersebut mempengaruhi perusahaan.


Kemudian, berbagai aspek pelaporan keuangan perlu dikaji ulang untuk menilai kinerja perusahaan. Selain itu, syarat investasi saham yang jelas tidaklah sedikit. Pertanyaannya, berapa lama Anda perlu belajar sebelum Anda siap untuk memulai investasi pertama Anda?


Selain itu, reksa dana hanya membutuhkan pemahaman dasar tentang instrumen dan produk yang ditawarkan, cakrawala investasi, dan profil risiko.


Pastikan Anda memahami kriteria untuk memilih manajer investasi yang andal dan bereputasi baik, termasuk rasio pengembalian dan risiko, usia dan peluang untuk membeli reksa dana, jumlah dana kelolaan atau AUM, dan nilai biaya manajemen.


Dimana Investasi yang Tepat?

Setelah memahami perbedaan reksa dana dan saham, kini saatnya memilih investasi yang tepat. Mengetahui profil Anda akan membantu Anda memilih instrumen yang tepat.


Misalnya, jika Anda memiliki sedikit pengalaman investasi tetapi takut mengambil risiko tinggi, Anda dapat memilih reksa dana. Selain itu, keterbatasan modal untuk modal awal bisa menjadi alasan lain untuk keluar dari reksa dana.


Di sisi lain, saham diperuntukkan bagi mereka yang berani mengambil risiko tinggi, ingin berinvestasi untuk jangka panjang, dan ingin mengetahui seluk beluk sebuah perusahaan. Menjadi investor aktif diperlukan ketika Anda ingin berinvestasi di saham. Itu dia perbedaan saham dan reksa dana wajib Anda ketahui sebelum berinvestasi. Sekarang, keputusan ada di tangan Anda.


Jika Anda ingin benar-benar berinvestasi tanpa membeli atau menjual, reksa dana adalah cara yang tepat. Sedangkan bagi anda yang bisa bermain saham dan menganalisa pendapatan, anda bisa memilih saham.

10 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page