top of page
  • Gambar penulisRencana Cuan

Apa itu EPS dalam Saham? Cara Menghitungnya

Diperbarui: 20 Sep 2022


Apa itu EPS dalam Saham, dan Cara Menghitungnya
Apa itu EPS dalam Saham, dan Cara Menghitungnya

Earning per share (EPS) merupakan bagian penting dalam menghitung price-to-earning ratio (PER). PER sering digunakan sebagai indikator untuk menentukan seberapa tinggi atau rendah harga suatu saham, serta PBV atau price to book value.


Menghitung laba per saham termasuk analisis fundamental investasi saham. Tujuannya adalah untuk mengukur kinerja perusahaan. Apakah laba per saham perusahaan negatif atau positif.


Jika negatif, berarti perusahaan merugi. Pada saat yang sama, perusahaan yang menguntungkan ditandai dengan laba per saham yang positif.

Ingin memulai investasi saham tapi bingung mulainya dari mana? Coba gabung di Komunitas Rencana Cuan!


Apa itu Eps Dalam Saham?

Eps atau earning per share adalah persentase saham perusahaan dan keuntungan yang dapat diklaim per lembar saham biasa yang beredar saat ini.


Laba per saham dihitung dengan membagi laba setelah pajak setelah pembayaran dividen saham preferen atau laba bersih dengan jumlah rata-rata saham biasa yang beredar selama periode tersebut.


Pro dan kontra dari EPS

EPS suatu perusahaan memiliki manfaat yang dapat dijadikan sebagai keunggulan atau kelebihan. Kalaupun ada kelemahan, itu pasti ada.


Keuntungan

Dapat digunakan untuk menghitung PER yang menggambarkan harga saham suatu perusahaan. Apakah saham tersebut murah atau mahal dibandingkan dengan saham lain di industri yang sama?

  • Membantu investor dalam mengambil keputusan investasi, apakah perusahaan dapat memberinya keuntungan lebih

  • Sebagai ukuran profitabilitas suatu perusahaan. Artinya, kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba melalui penjualan, penggunaan aset, dan sejumlah ekuitas tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Kelemahan

Pertimbangkan hanya laba bersih sebagai variabel yang perlu dipertimbangkan. Bisa jadi laba bersih perusahaan meningkat, atau bisa juga diperoleh melalui penjualan aset. Oleh karena itu, investor harus meninjau kembali laporan arus kas sebagai pelengkap analisis.


Rumus Eps

Rumus laba per saham atau EPS adalah sebagai berikut:

EPS = Laba Bersih / Jumlah saham yang beredar

hasil:

  • Earning per share, atau nilai laba per saham, meningkat setiap tahun, menunjukkan bahwa perusahaan semakin baik dan lebih menguntungkan.

  • Laba per saham yang tinggi, perusahaan dapat membagikan lebih banyak keuntungan kepada pemegang saham.

  • Jika EPSnya 500 rupiah, bisa dikatakan perusahaan berkembang. Artinya, saham atau perusahaan tersebut menghasilkan keuntungan Rp 500 per saham.

Tapi ingat:

  • Perusahaan besar belum tentu menghasilkan Earning per share yang besar. Di sisi lain, perusahaan kecil belum tentu menghasilkan EPS kecil. Itu semua tergantung pada laba bersih yang diperoleh dan jumlah saham yang beredar dari masing-masing perusahaan

  • Perusahaan dengan laba bersih yang lebih tinggi belum tentu memiliki EPS yang besar.


Contoh Perhitungan EPS Saham

Untuk lebih memahami EPS ini, mari kita hitung EPS untuk 3 periode tahun 2018, 2019 dan 2020 dari BRI.


Seperti yang terlihat dari data di atas, pengaruh laba bersih dan jumlah saham beredar terhadap peningkatan nilai laba per saham. Artinya, EPS tahun 2018 lebih kecil dari tahun 2019 karena laba tahun 2018 lebih kecil dari laba tahun 2019.


Juga pada tahun 2020, laba bersih yang dihasilkan mengalami penurunan, namun jumlah saham beredar justru meningkat. Ini menghasilkan EPS yang sangat kecil di tahun 2020.


Pada tahun 2018, setiap 1 lembar saham biasa akan memberikan keuntungan sebesar Rp262,8. Begitu juga dengan EPS di tahun 2019 dan 2020.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Laba Per Saham

Dari rumus EPS di atas, kita dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai EPS:

  • Laba bersih naik, kepemilikan tetap

  • Jumlah saham yang beredar menurun dan laba bersih tetap tidak berubah

  • Laba bersih naik, saham beredar turun

Bagaimana EPS Mempengaruhi Harga Saham?

Jika laba per saham terus meningkat dan tumbuh, perusahaan dapat menggunakan keuntungan untuk menjalankan bisnis dan memberikan dividen kepada pemegang sahamnya. Sehingga akan mampu meningkatkan harga saham perusahaan di pasar modal.


Satu hal yang perlu dipertimbangkan ketika membandingkan EPS saham adalah memastikan siklusnya sama. Jadi, jika Anda membandingkan laba per saham per tahun (seperti pada contoh di atas), pastikan jumlah saham yang beredar dan angka laba bersih yang Anda gunakan adalah angka tahunan.


Bukan data triwulanan, data tahunan, atau data 4 triwulan terakhir yang tidak dibatasi tahun (Trailing Twelve Month/TTM), karena akan membuat perbandingan EPS tidak sesuai dan hasil analisis tidak akurat.


Cara Menghitung Eps / Laba Per Saham

Cara menghitung EPS tentunya berdasarkan rumus di atas.

Contoh:

Saham BBRI

2020

  • Laba bersih = Rp 18.660.393.000.000

  • Saham beredar = 122.595.346.500

  • Laba per saham = Rp 18.660.393.000.000 : 122.595.346.500 = Rp 152,21

2019

  • Laba bersih = Rp 34.413.825,000,000

  • Jumlah saham beredar = 122.380.635.500

  • Laba per saham = Rp 32.413.825.000.000 : 122.380.635.500 = Rp 281,20

2018

  • Laba bersih = Rp 32.418.486.000.000

  • Jumlah saham beredar = 122.237.220.000

  • Laba per saham = Rp 32.418.486.000.000: 122.237.220.000 = Rp 265,21.

Selain cara manual, cara penghitungan EPS sebenarnya bisa dilihat di laporan keuangan. Beberapa perusahaan memasukkan nilai laba per saham secara langsung dalam laporan keuangan tahunan mereka.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laba Per Saham

Seperti yang bisa Anda lihat dari contoh realisasi EPS BBRI di atas, nilai EPS bisa fluktuatif naik turun. Faktor-faktor berikut dapat mempengaruhi laba per saham, termasuk:

  • Laba bersih meningkat, saham yang beredar tetap tidak berubah

  • Jumlah saham yang beredar menurun dan laba bersih tetap tidak berubah

  • Laba bersih naik, saham beredar turun

  • Gunakan hutang untuk membiayai bisnis perusahaan Anda.

Earning per share / Eps mempengaruhi harga saham. Jika laba per saham terus meningkat, perusahaan dapat menggunakan dana yang dihasilkan untuk menjalankan bisnis atau membagikannya kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Hal ini dapat mendongkrak harga saham perusahaan.


Manfaat Nilai Laba Per Saham


1. Emiten

Nilai EPS yang lebih tinggi dapat memberikan kepercayaan kepada calon investor untuk menanamkan modalnya. Karena unsur EPS merupakan laba bersih yang menunjukkan kemampuan emiten dalam menghasilkan laba. Kenaikan laba per saham berdampak positif terhadap citra emiten di pasar modal.


2. Investor

Nilai EPS selama beberapa periode dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Namun, EPS tidak pernah dijadikan sebagai satu-satunya patokan, melainkan melengkapi analisis lain dalam analisis fundamental.


Earning per share (EPS) adalah ukuran kesehatan perusahaan. Anda dapat memasukkan nomor ini untuk mengevaluasi kinerja emiten target.


Seberapa mudah menghitung EPS atau laba per saham? Anda bisa menghitungnya sendiri. Kemudian bandingkan dengan saham lain di industri yang sama.


Setelah menghitung EPS, Anda dapat melanjutkan ke perhitungan PER. Tapi pertama-tama Anda harus mencari tahu harga saham terbaru agar bisa mengetahui price-earning ratio dari saham target Anda.

23 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page