Rencana Cuan
Apa itu Right Issue Saham dan Kebijakannya
Diperbarui: 26 Sep 2022

Istilah entitlement semakin ramai diperbincangkan akhir-akhir ini seiring dengan rencana Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk melakukan rights issue dalam waktu dekat. Jadi, mari kita bahas lebih dalam tentang apa itu right issue dan bagaimana kebijakan tersebut memengaruhi investasi.
Jika Anda berinvestasi di instrumen pasar modal seperti saham, Anda pasti pernah mendengar istilah right issue saham.
Right issue memberikan hak kepada pemegang saham yang ada untuk membeli saham baru sebelum menawarkannya kepada pihak lain. Oleh karena itu, penerbitan yang benar adalah Hak Menolak Pertama (HMETD).
Istilah tersebut semakin ramai diperbincangkan seiring rencana Bank Indonesia (BRI) untuk melaksanakan rights issue dalam waktu dekat.
Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas lebih lanjut tentang apa itu right issue dan bagaimana kebijakan tersebut mempengaruhi investasi.
Apa Itu Right Issue Saham?
Menurut Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal No. 26 Tahun 2003, rights issue adalah hak yang melekat pada saham yang memungkinkan pemegang saham lama untuk membeli efek baru.
Ketika perusahaan melakukan IPO, perusahaan dapat menerbitkan saham baru jika diperlukan. Saham yang baru diterbitkan akan ditawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham lama dan terakhir kepada investor baru.
Investor yang ada akan menerima rights issue dalam proporsi yang telah ditentukan. Misalnya, dengan menggunakan rasio 1:3, pemegang saham lama dapat membeli hingga 3 kali lipat jumlah saham yang mereka pegang saat ini.
Bentuk Lain dari Right Issue
Rights issue sendiri hadir dalam beberapa bentuk lain, seperti memberikan saham secara cuma-cuma kepada investor lama atau yang bisa disebut saham bonus, dividen dalam bentuk saham, stock split atau pemecahan saham, dan waran atau hak dan harga untuk membeli saham pada waktu tertentu.
Tujuan dan Akibat dari Right Issue
Seperti yang kita ketahui bersama, rights issue adalah kegiatan di mana suatu perusahaan menerbitkan saham baru. Apa tujuan menerbitkan saham baru?
Umumnya, perusahaan melakukan rights issue untuk berbagai tujuan, seperti pengembangan dan perluasan usaha, kebijakan pelunasan utang, atau penambahan modal perusahaan.
Ketika bisnis membutuhkan modal untuk berbagai keperluan, mereka dapat menerbitkan saham baru sebagai alternatif untuk memperoleh modal. Ini adalah salah satu langkah yang sering diambil untuk mengurangi jumlah pinjaman yang diberikan perusahaan kepada bank.
Oleh karena itu, maksud dan fungsi ini adalah untuk memperoleh dana baru bagi perusahaan. Perusahaan akan menggunakan dana baru dari rights issue sesuai kebutuhan, seperti untuk ekspansi dan pengembangan usaha atau untuk membayar utang.
Dampak rights issue Terhadap Harga Saham
Rights issue adalah cara bagi perusahaan yang kekurangan uang untuk mengumpulkan uang atau membayar utang.
Akibat aksi korporasi rights issue yang menerbitkan saham baru, semakin banyak saham yang beredar di pasar, yang berujung pada dilusi dan kemungkinan penurunan harga saham.
Dilusi saham adalah penurunan persentase kepemilikan saham karena bertambahnya jumlah saham yang beredar. Persentase kepemilikan menurun, demikian juga persentase dividen yang diterima.
Apa Saja Dampak Positif dan Negatif Rights Issue?
Kebijakan rights issue yang dikeluarkan oleh perusahaan memiliki dampak positif dan negatif. Berikut ini ulasannya!!
Dampak Positif dari Rights Issue
Mendanai Ekspansi Bisnis
Dana rights issue yang digunakan perusahaan untuk berekspansi ke lokasi strategis baru dapat menguntungkan. Dengan menanam bendera baru, itu meningkatkan keunggulan kompetitifnya dan mendominasi pasar di depan para pesaingnya.
Mendorong Pertumbuhan Bisnis
Dana yang dikumpulkan oleh perusahaan melalui penerbitan saham baru dapat digunakan untuk pengembangan bisnis, apakah itu meluncurkan produk baru atau cara baru untuk mempromosikannya.
Oleh karena itu, membantu menyediakan modal ventura melalui rights issue akan membantu perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan dengan demikian meningkatkan pendapatan perusahaan.
Dampak Negatif dari Rights Issue
Potensi Dilusi Saham
Meningkatkan jumlah saham baru yang beredar akan mengurangi persentase kepemilikan saham yang kita miliki. Semakin kecil rasio kepemilikan saham, semakin rendah pendapatan pembagian dividen.
Oleh karena itu, untuk mengatasi dilusi saham akibat penjatahan tersebut, investor perlu membeli saham baru yang dikeluarkan dalam penjatahan tersebut. Namun, sebelum membeli, perlu diketahui tujuan penggunaan dana dari saham yang benar ini.
Apakah Rights Issue Bermanfaat Bagi Investor?
Ada pro dan kontra terhadap rights issue, terutama bagi pemegang saham yang ada. Di satu sisi, pemegang saham yang ada akan diuntungkan karena dapat membeli saham baru yang diterbitkan untuk kepentingan investor baru.
Juga, harga yang biasanya ditawarkan kepada investor yang lebih lama seringkali lebih murah.
Selain itu, investor lama yang tidak ingin membeli saham baru dapat menjual haknya melalui bursa efek Indonesia, jika harga HMETD lebih rendah dari harga bursa, biasanya banyak permintaan, yang masih dapat menguntungkan investor lama.
Rights issue juga kerap membawa sentimen positif yang mendongkrak harga saham. Namun, kebijakan tersebut juga bisa berdampak negatif, seperti dilusi atau penurunan persentase kepemilikan investor yang ada.
Hal ini dapat terjadi jika investor tidak berpartisipasi dalam membeli saham yang baru diterbitkan sehingga persentase kepemilikan mereka menjadi delusi.
Bagaimana rights issue ditebus untuk investor biasanya merupakan periode waktu sebelum investor rights issue diberitahukan sehingga mereka dapat menawarkan saham.
Manfaat Penawaran Umum Terbatas
Rights issue menguntungkan baik bagi perusahaan maupun investor. Bagi perusahaan, rights issue merupakan tambahan dana baru untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.
Selain itu, kepentingan pemegang saham atau investor adalah sebagai wahana investasi, pertama untuk membeli saham perusahaan, atau diprioritaskan untuk membeli saham baru.
Namun, ada beberapa hal yang harus diwaspadai investor, antara lain tetap berpegang pada analisis fundamental, menggunakan dana idle, dan memperhatikan tanggal-tanggal penting terkait aktivitas perusahaan/korporasi.
Hasil
Apakah ada konsekuensi jika investor tidak membeli saham rights? Ya, jika investor atau pemegang saham lama tidak membeli rights issue yang diterbitkan perseroan, maka proporsi saham yang dimiliki investor lama akan berkurang atau terdilusi.
Sesuai rencana, perseroan melakukan rights issue untuk mencari tambahan dana. Jika investor tidak mengambil kesempatan ini, mereka kehilangan lebih banyak saham baru dengan harga yang berpotensi lebih rendah daripada pasar saham.
Kesimpulan
Dalam berinvestasi, Anda harus memahami berbagai risiko yang mungkin terjadi di masa depan. Oleh karena itu, Anda harus siap menghadapi situasi tak terduga tersebut.
Dalam berinvestasi, Anda harus melakukan diversifikasi investasi agar investasi Anda lebih menguntungkan dan meminimalkan risiko. Merupakan praktik yang baik untuk menyimpan telur di keranjang terpisah sehingga jika satu keranjang jatuh, Anda memiliki cadangan.
Komunitas rencana cuan adalah tempat belajar investasi yang baik untuk untuk meningkatkan kemampuan trading Anda. Ada begitu banyak ide, inspirasi, mengikuti jejak trader berpengalaman dan juga live stream untuk mendaptakan keuntungan lebih dalam trading.