Rencana Cuan
Apa itu Valuasi Saham dan Contoh Menghitungnya
Diperbarui: 22 Sep 2022
Valuasi saham merupakan proses mengevaluasi harga saham perusahaan untuk menentukan apakah harga saham konsisten dengan nilai intrinsiknya.
Perhitungan valuasi saham dapat dilakukan dengan cara yang sederhana dan mudah. Nanti Anda bisa mengetahui apakah harga saham terlalu mahal, wajar, murah atau terlalu murah untuk dibeli atau dijual.

Anda yang masih pemula di dunia saham tidak boleh mudah tergiur oleh influencer atau artis untuk berinvestasi saham. Perhatikan bahwa berinvestasi dalam saham adalah investasi jangka panjang dan membutuhkan keterampilan analitis yang baik untuk berinvestasi dengan benar.
Biasanya digunakan untuk analisis data tentang laporan keuangan suatu perusahaan. Jadi, bagi perusahaan dengan profil keuangan ini, dapat diketahui apakah harga saham yang dikeluarkan dianggap wajar.
Perhatikan juga bahwa harga saham dan nilai saham berbeda. Harga saham terkait dengan nilai nosional pembelian, dan nilai saham lebih terkait dengan nilai nosional yang akan diperoleh ketika mereka menjual saham.
Bagi para investor saham tentunya diperlukan analisa sebelum memutuskan untuk membeli suatu saham. Salah satu caranya adalah dengan memikirkan valuasi sahamnya dengan cara berikut ini.
1. Rasio P/E
Rumus sederhana untuk menghitung penilaian saham adalah dengan menggunakan rasio harga terhadap pendapatan. Rumusnya adalah harga saham (price): laba bersih per saham (EPS/earning per share).
Misalnya harga Perusahaan A Rp1.000 dan EPS Rp100 per tahun, maka PER Rp10. Jika harga saham tidak berubah dan menghasilkan EPS yang sama setiap tahun, pengembalian investasi adalah 10 tahun.
Sedangkan Perusahaan B dengan harga Rp 500 dan EPS tahunan Rp 100, maka PER Rp 5. Breakout event point (BEP) atau pengembalian investasi akan memakan waktu 5 tahun jika harga tetap sama dan EPS tahunan.
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa valuasi saham Perusahaan B relatif murah. Dibandingkan dengan Perusahaan A, saham Perusahaan B juga layak dibeli.
Namun, bagi Anda yang masih berinvestasi saham, pemula harus ingat untuk tidak membeli saham karena PER kecil. Sebelum membeli saham, perhatikan hal-hal berikut.
Laba per saham naik.
PER yang kecil bisa menjadi perhatian jika EPS turun karena kinerjanya yang negatif.
Laba per saham stabil, tetapi harga saham turun.
2. Harga Pasar dan Book Value
Rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan atau price to book value (PBV) juga dapat digunakan untuk menghitung valuasi saham suatu perusahaan. PBV dapat digunakan untuk mempelajari perdagangan saham dengan mencari saham yang undervalued.
PBV = harga saham : nilai buku/ book value per saham
3. Rasio Utang Terhadap Ekuitas
Rasio utang terhadap ekuitas perusahaan (DER), juga dapat digunakan sebagai metrik untuk menghitung penilaian saham. Jika DER > 1, berarti hutang perusahaan lebih besar dari ekuitasnya. Dan DER < 1, berarti hutang perusahaan lebih kecil dari total ekuitas.
Rumus DER= Total Hutang : Total Ekuitas
4. EV/EBITDA
EV/EBITDA adalah rasio yang digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. EV/EBITDA ini dapat dibandingkan dari satu perusahaan ke perusahaan lain di industri yang sama sebelum membeli saham.
Anda bisa mengetahui apakah nilai suatu perusahaan murah atau mahal dibandingkan dengan harga sahamnya saat ini. Anda juga dapat membandingkan EV/EBITDA untuk melihat bagaimana nilai saham naik atau turun.
Formula EV= Kapitalisasi Pasar + Total Hutang - Tunai dan Setara Tunai
EBITDA=Penghasilan sebelum pajak, bunga, depresiasi dan amortisasi
5. Return on Equity
Anda juga bisa menggunakan ROE atau return on equity untuk menghitung valuasi saham. Melalui ROE ini, Anda dapat melihat seberapa besar keuntungan perusahaan yang dihasilkan untuk setiap saham yang dimiliki oleh para pemegang saham perusahaan. Rasio dinyatakan sebagai persentase (%).
Rumus ROE = Laba Bersih Setelah Pajak : Ekuitas Pemegang Saham
6. Laba Per Saham
Cara lain untuk menghitung penilaian saham adalah dengan menggunakan rasio laba per saham atau earning per share. EPS adalah pendapatan perusahaan dibagi dengan saham. Peningkatan laba per saham dianggap wajar jika laba perusahaan meningkat setiap tahunnya.
Rumus EPS untuk menghitung penilaian saham = laba bersih : jumlah saham.
Langkah-langkah metode perbandingan penilaian saham adalah sebagai berikut:
Identifikasi segmen bisnis yang ingin Anda analisis. Misalnya, kami ingin menganalisis industri konstruksi.
Mengumpulkan emiten di area bisnis tertentu. Misalnya, jika Anda ingin menganalisis sektor konstruksi, Anda dapat memilih saham WIKA, ADHI, WSKT dan PTPP.
Temukan data laporan keuangan untuk setiap perusahaan yang dipilih. Anda bisa mendapatkan informasi dari BEI.
Tentukan rasio keuangan yang akan digunakan. Misalnya, kita memilih PER (price-earnings ratio), PBV (price-to-book ratio), EPS (earnings per share), ROE (return on equity), dan DER (debt-to-equity ratio).
Hitung rasio keuangan rata-rata industri. Caranya adalah dengan menjumlahkan rasio keuangan semua emiten di industri tersebut.
Kemudian buat tabel perbandingan rasio keuangan masing-masing emiten dengan rasio keuangan rata-rata industri
Contoh Menghitung Nilai Valuasi
Ingat, investor hanya dapat membandingkan dua atau lebih emiten dalam industri yang sama. Hal ini dikarenakan setiap sektor memiliki kegiatan usaha yang berbeda dan memerlukan pengelolaan modal yang berbeda pula.
Kali ini kami akan membandingkan dua emiten yang bergerak di industri kertas dan pulp, yakni PT A dan PT B. Melalui RTI Business misal, harga rata-rata saham A adalah Rp 7.560 per saham, sedangkan harga rata-rata saham B adalah Rp 6.725 per saham.
Kapitalisasi pasar atau kapitalisasi pasar saham A sebesar Rp 41,3 triliun, sedangkan B sebesar Rp 20,8 triliun.
Sementara A sebanyak 5,4 miliar saham dan B sebanyak 3,1 miliar saham. Dalam satu tahun, PT A berhasil meraup keuntungan USD 527 juta atau setara Rp 7,4 triliun (kurs Rp 14.000). Di sisi lain, PT B membukukan laba US$249 juta atau setara Rp 3,5 triliun.
Dari kedua angka tersebut, laba per saham atau earning per share untuk saham PT A adalah Rp 1.351,8 per saham, sedangkan laba per saham PT B adalah Rp 1.096.
Sehingga dapat dihitung bahwa saham INKP memiliki PER 5,5 dan saham TKIM memiliki rasio PER 6,13. Terlihat dari perhitungan tersebut, valuasi saham PT B lebih tinggi dibandingkan dengan saham PT A.
Bagaimana menggunakan metode komparatif untuk analisis penilaian saham?
Identifikasi segmen bisnis yang ingin Anda analisis.
Menyatukan bisnis emiten.
Temukan data laporan keuangan untuk perusahaan yang dipilih.
Tentukan rasio keuangan untuk menghitung valuasi saham.
Hitung rasio keuangan rata-rata industri dengan menjumlahkan setiap rasio keuangan untuk setiap penerbit.
Buat tabel untuk membandingkan rasio masing-masing emiten dengan rasio rata-rata sektor industri.
Berikut beberapa informasi mengenai valuasi saham dan cara menghitungnya. Untuk Anda yang belajar trading saham, ingatlah bahwa sebelum membeli saham, Anda harus tahu dulu apakah terlalu tinggi (overvalued) atau terlalu rendah (undervalued). Anda bisa menggunakan cara di atas untuk menghitung valuasinya.
Anda dapat bergabung di komunitas rencana cuan untuk mempelajari dan mengasah keterampilan trading dan investasi saham Anda. Komunitas ini memudahkan Anda dalam trading saham.