Rencana Cuan
Berapa Keuntungan Saham Per Bulan?
Diperbarui: 22 Sep 2022
Investor membeli saham perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Jadi, apakah keuntungan saham bulanan dapat diprediksi dari waktu ke waktu? Berapa Keuntungan Saham Per Bulan? Untuk mengetahuinya, lihat jawabannya di bawah ini.

Dalam praktek jual beli saham atau saham di pasar modal, keuntungan merupakan tujuan utama yang diinginkan investor. Juga, modal awal yang mereka keluarkan dapat berlipat ganda menjadi dividen setiap bulan jika dijamin.
Perlu Anda ketahui bahwa saham cukup menguntungkan dibandingkan dengan sarana investasi lainnya. Namun, sebanding dengan keuntungan, risiko kerugiannya juga cukup tinggi dibandingkan instrumen lainnya. Jika ingin terus untung, belajar saham pasti sangat sulit, agar resikonya bisa diminimalisir.
Dengan bergabung di Komunitas Rencana Cuan dan mempelajari saham, Anda juga dapat lebih memahami apa yang harus dilakukan ketika melihat sebuah saham bergerak.
Sebab, mempelajari saham ini juga melatih kemampuan Anda untuk menganalisa emiten mana saja di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bisa diuntungkan.
Jadi, apakah meneliti saham membuat keuntungan saham bulanan dapat diprediksi? tidak perlu. Untuk mengetahui alasannya, pertama-tama perlu diketahui apa tingkat pengembalian, atau tingkat pengembalian, dari berinvestasi di saham.
Tingkat Pengembalian
ROI adalah apa yang diharapkan investor setelah berinvestasi. Hal ini karena return ini dapat menguntungkan investor saham saat berinvestasi saham. Pengembalian investasi saham dapat berasal dari dua sumber tingkat pengembalian, yaitu:
Keuntungan Modal
Salah satu pengembalian ini adalah keuntungan yang Anda peroleh saat membeli saham sebelumnya dan menjualnya dengan harga saham yang lebih tinggi.
Misalnya, ketika Anda membeli banyak saham seharga Rp 1 juta lalu menjualnya saat harga saham naik menjadi Rp 1,5 juta per lot.
Dividen
Dividen adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada investor berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pembagian dividen ini sangat dipengaruhi oleh kondisi keuangan perusahaan selama periode tersebut.
Mengetahui cara mendapatkan return, bukankah berarti Anda sudah mengetahui berapa estimasi return bulanan suatu saham? tidak bisa. Tingkat pengembalian ini sulit diukur karena pergerakan harga saham naik turun sulit diprediksi secara umum.
Jika melihat data historis dari tahun 1982 hingga 2019, IHSG naik 12% per tahun, atau 1% per bulan. Namun, sekali lagi, data ini tidak bisa dijadikan jaminan mutlak bahwa harga saham akan terus naik terus menerus.
Itu semua tergantung pada seberapa berhati-hati Anda ketika memilih saham di pasar saham. Jadi, apakah keuntungan bulanan saham tidak bisa diprediksi? Jawabannya, hampir tidak ada.
Jenis Pengembalian Saham
Sebelum membahas perkiraan keuntungan saham bulanan yang akan Anda peroleh, Anda perlu memahami jenis-jenis hasil investasi saham. Dua jenis keuntungan atau return yang bisa diperoleh, yaitu:
1. Keuntungan Modal
Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga bid dan ask dari suatu saham.
Perbedaan ini dapat terjadi karena fluktuasi penawaran dan permintaan saham tertentu dalam aktivitas perdagangan.
2. Dividen
Dividen adalah bagian keuntungan yang diterima perusahaan dari bagi hasil. Nominal keuntungan yang diperoleh akan disesuaikan dengan jumlah atau jumlah saham yang dimiliki investor di perusahaan tersebut.
Nantinya, dengan mempertimbangkan kedua jenis keuntungan tersebut, Anda bisa memilih jenis investasi saham yang ingin Anda pilih.
Mengapa Investasi Saham Sulit Diprediksi
Seperti disebutkan sebelumnya, investasi saham adalah investasi "berisiko tinggi, imbalan tinggi". Antara lain, istilah tersebut menggambarkan apakah investasi saham berisiko tinggi tetapi imbalannya cukup tinggi.
Misalnya, Anda berinvestasi Rp 10 juta di saham. Ketika sudah profit, bukan tidak mungkin di bulan berikutnya Anda akan mendapatkan profit hingga 10% yaitu Rp 1 juta.
Namun, kemungkinan ini juga disertai dengan potensi kerugian hingga 10%, atau Anda bisa kehilangan hingga Rp 1 juta per bulan.
Inilah sebabnya mengapa investasi saham sulit diprediksi, karena harga saham sering berfluktuasi naik turun bahkan dalam waktu singkat.
Di pasar saham, Anda sering melihat harga saham perusahaan ternama tiba-tiba turun karena suatu hal, bahkan saham lapis kedua pun tiba-tiba menjadi saham yang paling menjanjikan.
Kebijakan Pemerintah
Seringkali, kebijakan pemerintah mempengaruhi harga saham. Misalnya, apa yang terjadi selama pandemi ini. Berbagai kebijakan yang diambil pemerintah berdampak langsung pada perekonomian, tidak hanya perekonomian nasional, tetapi juga perusahaan yang menjual sahamnya.
Kebijakan pemerintah ini berperan penting dalam mempengaruhi naik turunnya harga saham. Bahkan jika kebijakan tetap menjadi wacana, ayunan harga pasar saham bisa sangat tinggi.
Aksi Korporasi
Pikirkan kebijakan pemerintah sebagai faktor eksternal, dan perilaku perusahaan sebagai faktor internal yang menyebabkan harga saham naik atau turun.
Aksi korporasi ini sepenuhnya merupakan keputusan perusahaan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus berhati-hati dalam melakukan aksi korporasi.
Kurs Rupiah Indonesia
Nilai tukar rupiah terbukti menjadi penyebab utama naik turunnya harga saham, terutama bagi perusahaan yang operasionalnya dipatok terhadap mata uang asing. Biasanya, perusahaan di industri pengimpor akan sangat terpengaruh jika nilai tukar rupiah berubah.
Ini karena perhitungan keuntungan dan beban utang mereka menggunakan mata uang asing. Diantaranya, biaya operasional akan meningkat tajam, sementara harga saham akan semakin turun.
Simulasi Menghitung Capital Gain
Bagi anda yang ingin mendapatkan keuntungan saham melalui capital gain, berikut ini adalah simulasi perhitungan keuntungan yang bisa anda pelajari.
Misalnya, Anda seorang investor saham yang membeli 10 lot saham A dengan harga Rp 4.000 per saham pada tahun 2020, dalam hal ini 1 lot = 100 saham.
Pada 2022, harga saham A akan naik menjadi Rp 5.000 per saham. Maka simulasi untuk menghitung pengembalian modal saham A adalah:
Rumus = (harga jual – harga beli) x jumlah saham dimiliki
Rp4.500 – Rp3.500 x 10 x 100 = Rp1.000 x 1.000 = Rp1.000.000
Dari perhitungan ini, Anda akan menerima Rp 1.000.000 dari penjualan saham tersebut. Mengurangi modal awal sebesar Rp 4.000.000 (dikalikan 10 lot dari harga saham Rp 4.000). Capital gain yang didapat kemudian menjadi Rp 6.000.000.
Efeknya, capital gain mungkin terjadi setiap bulan. Hanya saja capital gain ini keuntungan saham bulanan sering menjadi pertaruhan. Anda harus memiliki saham dengan nilai volatilitas tinggi.
Simulasi Menghitung Dividen Profit
Perusahaan A memiliki total 6.000.000 saham dan berhasil memperoleh keuntungan sebesar Rp 1.500.000.000 pada bulan tertentu. Kebijakan rasio pembayaran atau DPR perusahaan sebesar 30% dari laba bersih perusahaan akan diberikan sebagai dividen.
Berdasarkan kondisi tersebut, simulasi untuk menghitung keuntungan dividen yang akan diterima investor dari kepemilikan sahamnya adalah sebagai berikut:
Dividen = Laba Bersih x DPR, jadi dihitung Rp 1.500.000.000 x 30% = Rp 450.000.000
Dividen per saham = dividen/saham beredar, sehingga dihitung Rp 450.000.000/6.000.000 = Rp 75 per saham
Jika Anda memiliki 10 lot atau 1.000 saham, keuntungan bulanan Anda dari dividen adalah Rp 75 x 1.000 = Rp 75.000.
Itu saja untuk pembahasan tentang keuntungan saham setiap bulannya. Meski sulit, jika Anda memiliki kemampuan analisis fundamental dan teknikal yang kuat, serta pengetahuan makroekonomi dan mikroekonomi, Anda bisa memprediksinya. Jadi jangan takut untuk berinvestasi di pasar modal!