Rencana Cuan
Bagaimana Cara Membaca Candlestick Saham Agar Profit
Diperbarui: 20 Sep 2022

Untuk dapat membuat keputusan trading yang baik, investor saham dan day trader membutuhkan grafik yang dapat membantu menentukan arah pergerakan saham.
Grafik ini juga dapat digunakan untuk menemukan pola dan perubahan harga saham historis dari waktu ke waktu. Ada tiga jenis grafik yang digunakan yaitu grafik garis, grafik batang dan grafik candlestick yang masing-masing memiliki fungsi dan karakteristiknya masing-masing.
Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas candlestick saham lebih dalam. Apalagi sebagai day trader, Anda harus bisa memahami cara membaca candlesticks.
Ini karena fitur dan keuntungan menampilkan data perdagangan dalam satu siklus lilin akan membantu Anda mengambil langkah yang tepat saat membeli atau menjual saham.
Yuk, pelajari cara membaca candlestick saham dengan bergabung dengan Komunita Rencana Cuan agar Anda bisa semakin dekat dengan tujuan investasi yaitu profit.
Cara Membaca Candlestick Saham
Anda dapat mengakses informasi berupa grafik harga saham dengan menggunakan banyak website. Namun sebelum itu tentunya Anda harus memahami apa saja jenis-jenis chart dan apa saja kelebihan dan kekurangan dari chart tersebut.
Tanpa kemampuan membaca candlestick saham, langkah yang akan Anda lakukan akan sia-sia karena Anda tidak akan tahu tujuannya. Keputusan itu bisa menjadi bumerang. Nah, berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis dan cara membaca candlestick saham.
1. Line Chart
Bagan garis atau Line Chart adalah jenis paling sederhana untuk melihat pergerakan saham. Bagan garis menunjukkan harga dan periode saham dari waktu ke waktu, tetapi bukan harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah.
Hal ini membuat grafik garis lebih cocok untuk melihat sejarah jangka panjang pergerakan harga saham.
Keuntungan dari Line Chart adalah mereka dapat dengan mudah memprediksi level support dan resistance untuk harga saham.
Keuntungan lain dari saham lini adalah lebih mudah dipahami oleh investor pemula. Namun, grafik garis juga memiliki kekurangan, di antaranya tidak menyediakan data yang cukup, terutama untuk day trader.
2. Bar Chart
Bar chart atau Grafik batang adalah grafik yang menunjukkan pergerakan harga suatu saham dan menunjukkan titik-titik open, high, low, dan close.
Ini menghasilkan nama lain untuk diagram batang, diagram OHLC. Keuntungan dari grafik batang adalah mereka menampilkan data lebih lengkap, yang dapat membantu pedagang menganalisis tren harga saham.
Kerugian dari grafik batang adalah lebih kompleks dan oleh karena itu sulit untuk dipahami oleh investor atau pedagang pemula.
3. Candlestick
Grafik candlestick adalah grafik sumbu dan badan yang dapat digunakan untuk melihat data pergerakan saham seperti high, low, open, dan juga close.
Candlestick mewakili periode perdagangan, biasanya sehari. Candlestick memiliki keunggulan dalam memprediksi pergerakan harga jangka pendek, membuatnya lebih cocok untuk trader harian.
Selain itu, grafik candlestick lebih intuitif karena mereka juga memiliki kode warna yang memprediksi pergerakan harga saham.
Kerugian utama dari grafik candlestick adalah bagaimana rumitnya kandil saham dapat dibaca, membuatnya sulit untuk digunakan oleh rata-rata trader. Namun jangan khawatir karena Anda akan mempelajari cara membaca candlestick saham melalui artikel ini.
Cara Membaca Candlestick Saham
Untuk memahami cara membaca candlestick saham, Anda perlu memahami tiga komponen utama grafik kandil. Tiga indikator tersebut adalah tubuh, sumbu, dan warna candlestick.
Kedengarannya membingungkan pada awalnya, tetapi perlahan-lahan Anda akan memahami dan dapat mempraktikkannya. Kemampuan membaca candlestick saham bisa dibilang dasar agar Anda bisa mencapai tujuan investasi saham Anda dalam bentuk keuntungan.
Jadi, untuk memberi Anda ide yang lebih baik tentang cara membaca candlestick saham, lihat cara di bawah ini!
1. Badan Candlestick (Tubuh)
Badan atau badan kandil menunjukkan harga pembukaan dan penutupan untuk periode tertentu. Pada bagian ini juga terdapat indikator warna yang menunjukkan penurunan atau kenaikan harga saham.
Cara melihat candlestick bisa dilihat dari panjang body candle yang menunjukkan kekuatan buyer dan seller, dan body candlestick yang memanjang menandakan momentum penguatan. Intinya, panjang badan candlestick sama panjangnya dengan pergerakan saham.
2. Shadow/Wick Candlestick (Bayangan/Sumbu)
Sumbu adalah bagian dari grafik candlestick yang menunjukkan harga tertinggi dan terendah dari pergerakan harga saham.
Cara Membaca candlestick di bagian ini diwakili oleh garis lurus memanjang di atas atau di bawah body candlestick. Sumbu lilin memiliki nama lain, bayangan atau sumbu.
3. Warna Candlestick Merah dan Hijau
Grafik candlestick memiliki beberapa indikator warna, berupa merah dan hijau. Namun, pada beberapa platform, hitam dan putih digunakan. Jadi, Anda tidak perlu bingung.
Bagaimana cara membacanya? Merah atau hitam menunjukkan situasi dimana harga saham lebih rendah dari harga pembukaan (bearish). Hijau atau putih menunjukkan situasi dimana harga saham lebih tinggi dari harga pembukaan (bullish).
Cara Membaca Candlestick Lengkap
Anda sudah tahu bahwa indikator pada grafik candlestick dimulai dengan badan, sumbu dan warna. Sekaranglah waktunya untuk mempelajari cara membaca kandil saham lengkap sehingga Anda memiliki data yang tepat untuk analisis pergerakan saham.
Ya, ingatlah bahwa proses investasi saham yang tepat lebih dari sekedar berinvestasi tanpa strategi dan menunggu hasil.

Jika itu yang Anda lakukan, akan sulit bagi Anda untuk mendapatkan keuntungan saham atau menikmati keuntungan. Coba Gabung di Komunitas Rencana Cuan. Ada banyak edukasi yang Anda dapatkan. Lihat di bawah untuk instruksi lengkapnya!
1. Ukuran Badan Candlestick
Untuk memahami cara membaca kandil saham, pertama-tama perlu dipahami fungsi badan kandil. Melalui badan candlestick, Anda dapat melihat banyak informasi penting darinya.
Salah satunya adalah kekuatan satu pihak antara pembeli dan penjual. Panjang pendek tubuh kandil menunjukkan kekuatan momentum perdagangan.
Dengan kata lain, badan kandil menunjukkan seberapa jauh harga telah bergerak dalam durasi setiap kandil atau kerangka waktu setiap kandil. Bagian atas candlestick menunjukkan harga pembukaan (open), sedangkan bagian bawah candlestick menunjukkan harga penutupan (close).
2. Ukuran Sumbu
Setelah memahami fungsi badan candle, Anda juga perlu memahami fungsi sumbu badan candle, sehingga Anda dapat mengetahui cara membaca stock candlestick yang benar.
Panjang sumbu candlestick yang lebih pendek menunjukkan betapa fluktuatifnya pergerakan harga. Sumbu atas kandil disebut bayangan atas dan digunakan untuk menunjukkan harga tertinggi. Sumbu bawah kandil disebut bayangan bawah dan digunakan untuk menunjukkan harga terendah.
3. Perbedaan Panjang Sumbu
Melalui perbedaan panjang sumbu dan badan candlestick, beberapa informasi penting dapat ditemukan, yaitu momentum dan volatilitas.
Jika indikator pada candlestick menunjukkan long body dan short wick, berarti price action sedang mengalami momentum tinggi. Namun, jika candlestick memiliki sumbu panjang dan ukuran tubuh pendek, ini menunjukkan volatilitas harga atau volatilitas di pasar.
4. Posisi Tubuh
Coba perhatikan di mana tubuh candle berada, apakah di ujung bawah atau ujung atas. Cara membaca kandil saham dengan melihat tubuh kandil atas yang menunjukkan penjualan besar-besaran dan potensi penurunan harga.
Sementara candlestick yang solid di ujung bawah menunjukkan pembelian besar-besaran dan potensi kenaikan harga. Posisi badan candlestick tengah menunjukkan ketidakpastian atau posisi pembeli dan penjual yang kuat.
Jika Anda sudah menguasai ini, berarti Anda sudah tahu cara membaca stock candlesticks.
Sekarang setelah Anda mengetahui cara membaca kandil saham dengan benar, inilah saatnya mempraktikkan apa yang Anda ketahui di pasar saham.
Jika Anda masih memiliki banyak pertanyaan tentang investasi dan trading, jangan khawatir karena Anda dapat menemukan jawabannya melalui komunitas rencana cuan.