Muhammad Arif Izzudin
4 Cara Meminimalkan Risiko Investasi Saham
Diperbarui: 29 Agu
Investasi saham adalah salah satu instrumen investasi yang paling populer di Indonesia. Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan suatu perusahaan. Dengan membeli saham, kita bisa menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut.
Investasi saham memiliki potensi keuntungan yang besar. Namun, investasi saham juga memiliki risiko yang tinggi. Harga saham bisa naik dan turun secara drastis, sehingga kita bisa mengalami kerugian jika tidak berhati-hati.
Nah, bagaimana cara meminimalkan risiko investasi saham? Simak artikel berikut ini, yaa!
1. Kenali Profil Risiko Kamu
Langkah pertama untuk meminimalkan risiko investasi saham adalah mengenali profil risiko kamu. Setiap orang memiliki profil risiko yang berbeda-beda. Ada yang memiliki toleransi risiko yang tinggi, ada juga yang memiliki toleransi risiko yang rendah.
Jika kamu memiliki toleransi risiko yang rendah, sebaiknya kamu berinvestasi saham dalam jumlah yang kecil dan tidak terlalu agresif. Sebaliknya, jika kamu memiliki toleransi risiko yang tinggi, kamu bisa berinvestasi saham dalam jumlah yang lebih besar dan lebih agresif.
Selain itu, perlu juga untuk menentukan apa tujuan investasimu? Berapa lama waktu yang bisa kamu alokasikan untuk berinvestasi? Dan seberapa besar kamu sanggup menanggung risiko?
Profil risiko ini akan menjadi acuanmu dalam memilih jenis saham dan strategi investasi yang sesuai. Jika kamu cenderung konservatif, lebih baik berinvestasi dalam saham-saham blue chip yang stabil daripada saham-saham dengan volatilitas tinggi.
2. Diversifikasi Portofolio
Istilah ini mungkin sudah sering kamu dengar, tapi penting untuk diingat, jangan letakkan semua telurmu dalam satu keranjang. Diversifikasi portofolio adalah salah satu cara paling efektif untuk meminimalkan risiko investasi saham. Diversifikasi berarti menyebar investasi kamu ke berbagai saham dari berbagai sektor industri.
Jika kamu hanya berinvestasi di satu saham atau satu sektor industri, kamu akan sangat berisiko jika saham atau sektor industri tersebut mengalami penurunan harga. Sebaliknya, dengan memiliki portofolio yang tersebar di berbagai sektor, industri, dan bahkan negara, kamu bisa melindungi diri dari kerugian besar akibat dari risiko penurunan harga saham.
3. Lakukan Riset Sebelum Berinvestasi
Membeli saham sebuah perusahaan tanpa tahu apa-apa tentang bisnisnya sama saja dengan membeli kucing dalam karung. Sebelum berinvestasi saham, sebaiknya kamu melakukan riset terlebih dahulu.
Luangkan waktu untuk mempelajari dan memahami bisnis perusahaan, latar belakang perusahaan, model operasionalnya, prospek usaha kedepannya, dan kinerja sahamnya. Apakah perusahaan memiliki keunggulan kompetitif? Dan bagaimana performa keuangannya selama beberapa tahun terakhir?
Kamu bisa melakukan riset dengan membaca laporan keuangan perusahaan, berita tentang perusahaan, dan analisis dari para analis saham. Informasi ini akan membantumu membuat keputusan investasi yang lebih baik.
4. Gunakan Pendekatan Investasi Jangka Panjang
Investasi saham yang sukses bukanlah yang seperti lari sprint, melainkan maraton. Ketika kamu berinvestasi dengan jangka waktu yang lebih panjang, kamu memiliki peluang untuk mendapatkan manfaat dari kenaikan nilai saham seiring berjalannya waktu.
Jika kamu terus-menerus melakukan jual-beli dalam jangka pendek, kamu tidak hanya akan terbebani oleh biaya transaksi yang tinggi, tetapi juga lebih rentan terhadap fluktuasi pasar yang bisa memicu kepanikan.
Baca Juga: Tips Sukses Investasi Saham Jangka Panjang
Kesimpulan
Investasi saham bukanlah permainan tebak-tebakan. Dengan pendekatan yang bijak, kamu bisa meminimalkan risiko dan meraih peluang keuntungan yang lebih besar.
Kenali dirimu sendiri, diversifikasikan portofoliomu, pelajari perusahaan dengan baik, hindari perilaku "herd mentality," dan tetap tenang dalam menghadapi fluktuasi pasar.
Jangan ragu untuk berinvestasi di pasar saham, jangan lupa juga untuk selalu berpegang pada prinsip-prinsip dasar yang telah kita bahas sebelumnya.
Selamat berinvestasi!