top of page
  • Gambar penulisRencana Cuan

Apa itu FOMO Dalam Saham? Kenali Gejalanya!

Diperbarui: 20 Sep 2022


Fomo Saham Adalah, Karakteristik Trader, Hati-Hati Bisa berdampak Buruk
Fomo Saham Adalah, Karakteristik Trader, Hati-Hati Bisa berdampak Buruk

Saham Fomo berarti " fear of missing out." Reaksi psikologis ini terjadi ketika kamu sedang memperdagangkan instrumen saham.


FOMO berarti Anda merasa cemas atau tidak nyaman. Itu terjadi ketika Anda melewatkan momen dan Anda panik ketika orang lain berbagi pengalaman positif atau unik.


Fenomena ini diperkuat dengan munculnya media sosial, yang memudahkan kita untuk mengikuti apa yang sedang dialami orang lain. Tapi apa arti FOMO dalam trading?


Dalam dunia saham, FOMO mengacu pada ketakutan yang dirasakan trader atau investor. Perasaan ini muncul ketika Anda kehilangan peluang investasi atau perdagangan yang berpotensi menguntungkan.


Ketika pasar mengalami pasang surut yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat, para pedagang memiliki ketakutan yang lebih besar untuk kehilangan.

Rencana Cuan adalah komunitas trading saham dan wadah atau rumah bagi investor dan trader. Komunitas ini selalu mengadakan Livestream yang dapat membantu trader untuk meningkatkan percaya diri hingga menghasilkan cuan.


Apa itu Fomo Saham?

Definisi FOMO hanyalah ketakutan berlebihan akan kehilangan yang membuat seseorang membuat keputusan yang tidak rasional.


Perasaan kehilangan sebenarnya cukup umum terjadi pada seseorang, namun jika perasaan kita mulai mempengaruhi keputusan kita dalam kehidupan sehari-hari, tentu bisa berdampak buruk.


FOMO atau takut ketinggalan adalah situasi di mana seseorang takut kehilangan sesuatu. Di zaman modern ini, biasanya "benda" ini mengacu pada perasaan rindu atau rindu terhadap berbagai tren yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.


Tren ini dapat mengambil banyak bentuk, dari hal-hal sederhana seperti merasa tertinggal saat tidak membeli ponsel terbaru, atau bahkan Saham FOMO, di mana Anda merasa ditinggalkan jika tidak membeli saham yang sering dibicarakan.


Sederhananya, FOMO adalah rasa takut tertinggal dalam setiap aspek kehidupan, membuat orang memaksakan diri untuk mengikuti tren.


Disengaja atau tidak, fenomena ini sudah sering kita jumpai sejak zaman dahulu. Misalnya, saat toko langganan Anda sedang obral. Anda tentu tidak ingin melewatkan diskon bukan? Nah, fenomena tersebut kini sedang populer dengan kata FOMO.


Fomo adalah salah satu faktor yang mendorong pembelian impulsif, karena keputusan pembelian yang tidak rasional seringkali menjadi penyebab ketidakstabilan keuangan seseorang.


Meski terlihat sepele, ternyata kondisi ini berdampak buruk bagi kesehatan mental dan setiap aspek kehidupan kita, terutama kondisi keuangan Anda.


Jika tidak dipahami dengan benar, FOMO dapat berdampak negatif pada setiap aspek kehidupan, mulai dari gaya hidup konsumtif hingga kecemasan terus-menerus karena takut tertinggal.


Dalam berinvestasi, FOMO merupakan salah satu faktor yang membuat keputusan investasi menjadi kurang optimal karena tidak dipertimbangkan secara matang.


Untuk membantu Anda menghindari FOMO saat berinvestasi, mari kita bahas cara menghindari FOMO saat berinvestasi.


Mengapa FOMO Terjadi?

FOMO sebenarnya merupakan fenomena yang sudah berlangsung lama, karena sifat manusia yang takut kehilangan momen.


Karena itu, perilaku buruk seperti meminjam uang untuk membeli barang yang di luar kemampuannya, hanya muncul karena tidak mau ketinggalan tren terkini.


Dalam kehidupan modern, FOMO juga muncul karena banyaknya informasi dan tren yang kita lihat di media sosial, terkadang membuat kita merasa tertinggal, melakukan hal-hal yang membuat kita merasa tidak ketinggalan.


Jika kita tidak bisa mengendalikan FOMO ini, bisa berdampak jangka panjang karena perasaan terkadang bisa membuat kita melakukan hal-hal yang tidak penting bahkan terkadang menyakiti diri sendiri.


Oleh karena itu, kita harus bisa mengendalikan perasaan FOMO ini agar tidak berdampak buruk dalam jangka panjang.


Salah satu hal yang kami temukan baru-baru ini adalah FOMO dalam berinvestasi. Untuk menghindari hal itu terjadi pada kita, mari kita bahas lebih lanjut.


Apa Karakteristik Seorang Pedagang Saham FOMO?

Ketakutan akan kegagalan adalah musuh harian semua trader karena hal itu mempengaruhi pengambilan keputusan kita sebagai trader di berbagai level. Ini termasuk memasukkan transaksi terlalu dini tanpa konfirmasi, dan mengejar transaksi yang telah hilang.


Hanya dengan menguasai psikologi trading Anda bisa menguasai FOMO dalam trading. Namun, tidak semua trader memahami psikologi trading.


Banyak orang yang masih berakting di FOMO, dan biasanya mereka memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


Awal Mula FOMO adalah Tamak

Trader FOMO menginginkan semuanya, dan mereka menginginkannya sekarang. Jika ini yang Anda rasakan saat trading, maka FOMO mungkin juga menjadi masalah bagi Anda.


Pikirkan tentang berapa banyak uang yang dapat Anda hasilkan dari trading alih-alih berfokus pada pelaksanaan perdagangan Anda dengan benar.


Suka Ikut-Ikutan

Seorang trader FOMO sering suka melakukan sesuatu karena orang lain melakukannya dan dia tidak mengerti mengapa orang-orang ini melakukannya.


Dalam perdagangan, mengikuti arus dapat menyebabkan perdagangan yang tidak bertanggung jawab dan konsekuensi bencana.


Tidak Sabar

Trader saham FOMO akan cenderung tidak sabar. Mereka tidak ingin menunggu untuk mengatur; mereka hanya ingin berdagang karena takut harganya akan bergejolak.


Harapan Tinggi

Beberapa pedagang memiliki harapan yang tinggi. Mereka ingin menggandakan akun mereka dalam beberapa bulan, jadi mereka melakukan perdagangan yang tidak rasional.


Tanda Trader Mengalami Saham FOMO


1. Kurang Percaya Diri

Untuk beberapa pedagang saham, kriterianya adalah bahwa setelah beberapa kerugian, mereka mencoba mengejar ketinggalan.


Mereka melakukan perdagangan acak hanya untuk mendapatkan keuntungan cepat dan menutupi kerugian mereka. Sayangnya, mereka tidak siap untuk kehilangan lebih banyak.


2. Mengira

Beberapa pedagang tidak pandai membuat keputusan, tetapi keputusan yang baik adalah kunci untuk berdagang.


Kapan memasuki perdagangan, ukuran posisi, penempatan stop-loss dan target keuntungan, dll. Mereka yang tidak dapat membuat keputusan rentan terhadap FOMO.


3. Tidak ada Strategi Perdagangan

Trader FOMO biasanya tidak memiliki strategi trading. Mereka hanya berdagang apa pun yang mereka inginkan. Ketika harga bergerak ke satu arah, mereka mengira harga akan selalu bergerak ke arah itu.


4. Tidak ada Visi Jangka Panjang

Trader FOMO umumnya tidak berdagang dengan pandangan jangka panjang. Jika mereka melakukannya, mereka akan tahu ada ribuan kesepakatan baru yang menunggu mereka dan tidak akan menganggap satu kesepakatan terlalu serius.


5. Memprediksi Kemenangan

Seorang pedagang saham FOMO cenderung percaya bahwa dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya di pasar. Diyakini bahwa sekarang dia dalam perdagangan, pasar akan terus bergerak ke arah ini.


6. Kurangnya Pengetahuan Analitis Teknis dan Fundamental

Beberapa pedagang yang terpengaruh oleh FOMO saham sebenarnya melihat pengaturan perdagangan cukup awal tetapi lumpuh dalam analisis sehingga mereka dapat menarik pelatuknya.


Ketika harga akhirnya mulai melonjak ke arah yang diharapkan, mereka mencoba meraih perdagangan meskipun telah bergerak dari level entri yang benar.


7. Tidak ada Rencana Manajemen Risiko

Mereka yang berdagang karena takut kehilangan sering kali tidak merencanakan bagaimana mengelola risiko dalam perdagangan mereka.


Seringkali, pada saat mereka memasuki perdagangan, harga sudah naik, sehingga sulit untuk menemukan tempat yang tepat untuk menempatkan stop loss order.

23 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page