Muhammad Jhordy Reharvian
4 Jenis Investasi Yang Cocok Untuk Generasi Milenial
Generasi Milenial pada Tahun 2023 ini telah memasuki kisaran usia 27 - 42 Tahun. Usia yang matang untuk mulai merencanakan keuangan, serta sadar akan pentingnya investasi. Apalagi dengan kemajuan teknologi seperti sekarang yang memudahkan siapapun untuk Investasi hanya dengan melalui smartphone.
Dengan jumlah investor yang terus meningkat, terutama di kalangan Generasi Milenial, jangan sampai kamu belum mempertimbangkan untuk berinvestasi.
Nah! Mincu dan Team Rencana Cuan punya rekomendasi beberapa Jenis Investasi yang Cocok Untuk Generasi Milenial. Di antaranya:
1. Reksa Dana
Reksa Dana atau yang biasa disebut dengan Equity Fund, merupakan instrumen Investasi yang menarik untuk dipertimbangkan.
Dilansir dari OJK, Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi, untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti: Saham, Obligasi, dan Instrumen Pasar Uang.
Keuntungan Investasi Reksa Dana:
Dikelola Oleh Manajer Investasi Yang Ahli Pada Bidangnya
Bentuk Investasi Yang Relatif Terjangkau
Opsi Yang Baik Untuk Jangka Panjang
Risiko Investasi Reksa Dana:
Risiko Likuidasi
Risiko Berkurangnya Nilai Unit
Mismanajemen Pengelolaan
2. Saham
Berbeda dari Investasi Reksa Dana Saham, Investasi Saham yang dimaksud di sini adalah Investasi yang dieksekusi sendiri oleh Investor Saham, bukan Manajer Investasi.
Investasi Saham merupakan salah satu jenis investasi yang populer. Dikarenakan kemudahan teknologi dan jumlah modal yang dibutuhkan juga sangat terjangkau.
Saham, dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Tanda penyertaan ini yang kita beli dan investasikan mengikuti pergerakan harga pada pasar modal.
Keuntungan Investasi Saham:
Mendapatkan Dividen (Pembagian Keuntungan dari Perusahaan)
Mendapatkan Keuntungan dari Capital Gain (Selisih Antara Harga Beli & Jual)
Investasi Dengan Modal Terjangkau
Risiko Investasi Saham:
Risiko Capital Loss
Risiko Likuidasi
Risiko Saham Menyangkut dan Tidak Bergerak
3. Properti
Lamudi, perusahaan teknologi properti (PropTech) mencatat bahwa pada Semester I 2023 pencari properti usia 25 sampai 34 tahun atau yang termasuk dalam generasi Milenial meningkat 78,5%.
Hal ini dapat diartikan bahwa properti masih mempunyai demand yang tinggi. Dari berbagai macam analisa, sektor properti juga diprediksi akan membaik pada tahun 2023, terlepas dari banyaknya sentimen negatif seperti resesi hingga suku bunga yang tinggi.
Keuntungan Investasi Properti:
Potensial Untuk Jadi Investasi Jangka Panjang
Potensial Untuk Dijadikan Passive Income
Tahan Ancaman Inflasi
Risiko Investasi Properti:
Membutuhkan Modal Besar
Beban Perawatan
Affordability atau Keterjangkauan Investasi
4. Emas
Tahu kah, Teman RC, kalau ternyata salah satu investor emas terbanyak itu merupakan kalangan Generasi Milenial?
Emas masih menjadi instrumen yang disukai beberapa orang untuk digunakan sebagai bentuk investasi. Belum lagi didukung oleh kemajuan teknologi, sekarang dapat berinvestasi emas yang berbentuk digital.
Hal ini mempermudah banyak kalangan untuk Investasi pada Emas.
Keuntungan Investasi Emas:
Dapat Diuangkan Dengan Mudah
Nilai Emas Dapat Menahan Resesi
Dapat Berinvestasi Dengan Modal Kecil
Risiko Investasi Emas:
Risiko Kehilangan
Tidak Untuk Investasi Jangka Pendek
Keuntungan Relatif Kecil
4 Jenis Investasi di atas merupakan rekomendasi Mincu dan Team Rencana Cuan terkait Investasi yang cocok untuk Generasi Milenial. Dapat disimpulkan bahwa, banyak jenis investasi yang bisa dimulai dengan modal yang tidak terlalu besar dan waktu yang menyesuaikan.
DISCLAIMER!
Jenis Investasi tersebut sebaiknya disesuaikan dengan perencanaan keuangan dan profil risiko yang dimiliki. Tentunya, dengan berinvestasi selalu ada risiko kerugian. Maka ini harus disesuaikan dengan kebiasaan dan pengetahuan masing-masing investor.
Teman RC juga dapat berinvestasi ke dalam lebih dari satu jenis instrumen. Terdapat pepatah yang mengatakan, “Don’t Put Your Eggs In One Basket,” yang dapat diartikan kalau Investasi lebih baik apabila tidak dituang semua ke dalam satu tempat yang sama.